Umroh First Travel – Pengalaman Galih & Cindy
Alhamdulillah, di bulan februari kemarin, saya dan istri bisa umroh bersama dengan keluarga. Rasanya senang banget.. karena kita berdua bisa dipanggil ke rumah Allah ini untuk yang kedua kalinya. Saya pertama kali datang untuk umroh di tahun 2012, sedangkan istri saya, pertama kali saat dia masih SMA.. kami menyebut perjalanan ini “holy-honeymoon” hehehe.. perjalanan ini akan jadi ajang refleksi diri dan berdoa sebanyak mungkin untuk keluarga kecil kami.. mudah-mudahan hidup kami bisa berkah dan memberikan keberkahan juga buat orang lain. List mimpi dan doa sudah kami susun sedemikian rupa, supaya tidak ada yan terlewatUmroh dengan first travel ini juga menjadi pengalaman kedua buat saya. Diumroh yang pertama bersama adik, bisa dilihat di link ini…
Sebelum keberangkatan:
Tas,
koper, quran, kamera, pakaian ihram, masker, universal charger, semua
sudah kami siapkan dari seminggu sebelum keberangkatan. Biasakan cek
kembali cek list dan pastikan semua yang kita bawa tidak berlebihan.
Tipsnya adalah, sisakan space koper anda untuk oleh-oleh, atau simpan
tas lain dalam tas/koper untuk keperluan oleh-oleh.. hehehe.. masukkan
juga aplikasi quran atau mp3 murottal dalam hp anda, jadi saat waktu
lenggang di sana bisa kita manfaatkan untuk berinteraksi dengan quran.
Oiya, resleting koperku waktu itu bermasalah, akhirnya setelah
dikonsultasikan, lebih baik di wrap saja, karena kalau kopernya beda,
takutnya tidak terambil/terangkut oleh porter saat tiba di Saudi.Buat yang wanita, pastikan siklus bulanan anda tidak berada pada saat rentang waktu di mekkah alias pas lagi umroh. Kebetulan siklus istri saya kalau dilihat dari history yang dia catat, tidak akan jatuh pas umroh namun memang mepet.. bismillah aja, mudah2an rada telat.. soalnya kalau minum obat, nanti katanya bisa mengganggu siklus berikutnya..
Keberangkatan:
Dengan semangat 45, kita pergi ke bandara sekitar jam 10 pagi. Alhasil sampai bandara kepagian.. hehehe.. tapi ga papa
Perjalanan
di tempuh selama kurang lebih 7.5 jam. Selanjutnya Kami akan transit di
Dubai sebentar untuk ganti pakaian ihram dan melanjutkan perjalanan ke
Mekkah kurang lebih sekitar 2.5 jam.Tiba di Mekkah:
Sebelum subuh, kami telah tiba di bandara King Abdul Azis Jeddah. Sampai disana, seperti biasa kami mengantri untuk cek imigrasi. Ini subhanallah banget deh ngantrinya. Kurang lebih kami mengantri sekitar 4 jam. Berdiri sambil ngantuk-ngantuk 4 jam! 4 jam sodara sodaraaaa….. yang bikin agak gemana gitu itu.. Petugas bandara imigrasinya yang pake ke kamar mandi dulu, ngantuk-ngantuk trus tidur bentar.. Zzzzz… Tapi, meskipun bagaimanapun juga, kita harus tetap sabar dan tegar menghadapi berbagai macam cobaan.. apalagi jika gambaran impian sudah ada didepan mata, maka halangan dan ujian seberat apapun, Insyallah pasti bisa kita lewati..Allahuakbar! (tsaaaaaah…)
Selanjutnya,
kita sarapan di bus dan menuju ke hotel. Setelah sholat zuhur dan makan
siang, kami akan melaksanakan umroh yang pertama. Suhu saat itu
menunjukkan 41 derajat. Lumayan..
Masjidilharam
saat ini sudah banyak berubah, kini masjidilharam sudah punya ring yang
sangat dekat dengan kabah. Sebagian besar bangunan masjid sudah dipugar
dan ditutup, sehingga kini terasa lebih sempit dan sesak, karena
banyaknya jamaah. Debu juga lebih banyak karena aktifitas pemugaran
masjid. Memang lebih tidak nyaman, tetapi.. tetap saja menyenangkanMakanan yang disediakan cukup memuaskan. Hanya saja, kebersihan baik itu kamar, kamar mandi, dan ruang makan kurang terjaga.
Hari
berikutnya, kita melakukan tour di sekitar kota Mekkah. Hari berikutnya
kita melakukan umroh yang kedua sambil berkunjung ke peternakan unta di
Hudaibiyah. Di umroh kedua ini, istriku merasa ada sesuatu yang aneh di
perutnya. Seperti nyeri, tapi beda nyerinya katanya. Alhasil dia tidak
kuat untuk melanjutkan sai. Keesokan harinya, saat kita tawaf wada atau
tawaf perpisahan, saya mendorong kursi roda untuknya. Trus sholat,
kemudian doa bersama di depan multazam.. (T_T) sedih rasanya
meninggalkan Mekkah, Insyaallah kami kembali untuk menunaikan rukun
islam yang ke 5 …Amiin..Oiya.. disini saya ketemu sama bang Aad.. beliau ini senior saya di PPSDMS.. penulis dan blogger kece.. banyak tulisan beliau yang menang kompetisi.. katanya Beliau dapet umroh gratis dari kantornya.. woow.. Luar biasa yaa..

Tiba di Madinah:
Kami pergi ke Madinah bada zuhur. Saat Maghrib, kami mampir di rest area. Dan seperti oase di tengah padang pasir (lebay..) kita menemukan soto ayam enak.. hehehe..
Alhamdulillah
kami sampai juga di Madinah. Kota ini selalu ngangenin. Damai dan
sejuk.. pas pagi sempat sekitar 13 an derajat.. yang agak sedikit kurang
nyaman adalah ruang makan yang sangat sempit, tidak seimbang dengan
jumlah jamaah yang tinggal di hotel tersebut. Saya melihat, management
hotel di Saudi ini butuh improvement, terutama dari sisi pelayanan dan
kebersihannya. Beda banget sama hotel-hotel di Indonesia atau Negara
lain yang pernah saya kunjungi. Alhamdulillah jarak dengan masjid sangat
dekat, jadi sangat convenience.. yang lebih menyenangkan buat yang suka
belanja.. pas keluar pintu hotel aja, yang jualan udah rame..
Ibadah
di masjid Nabawi ini sangat nyaman, sekarang, jika kita ingin masuk ke
raudoh, maka kita dibatasi hanya sekitar 15 menit, kemudian berganti
kloter lainnya. Jika kita ingin ke raudoh lagi, maka kita harus antri
lagi untuk masuk. Hari berikutnya, kami city tour ke sekitar kota
mekkah, kemudian di hari berikutnya, kami pergi ke Jeddah dan kembali
pulang ke tanah air dengan selamat. Alhamdulillah.. perjalanan ini
memberikan kami banyak pelajaran.. mudah-mudahan holy honeymoon ini jadi
penyemangat kami untuk terus berkontribusi pada negeri. Over all,
dengan harga yang terjangkau, first travel ini bisa jadi alternative
pilihan buat anda untuk beribadah ke tanah suci.









